Pemeliharaan puyuh fase starter
Sesaat setelah anda membeli kuthuk puyuh, kuthuk harus
dimasukkan dalam sangkar khusus untuk menggantikan fungsi induk. Sangkar itu
bernama brooder (sangkar perindukan), dan perlakukan selama anak puyuh berada
didalamnya dinamakan brooding.
Puyuh muda harus dipelihara didalam brooder agar kondisi tubuhnya kuat dan tumbuh normal sebagaimana jika dipelihara oleh induknya sehingga siap untuk bertelur. Keberhasilann pemeliharaan puyuh petelur dimulai dari fase ini. Jika brooding dilakukan dengan benar, maka kelak produksi telurnya optimal.
Sangkar untuk indukan ini bisa berupa box dari kayu beralas strimin dengan ukuran lubang 5 mm atau 8 mm ataupun kardus (jika puyuh sedikit). Boks kayu dibuat berkonstruksi tungga (peti terbuka atasnya). Boks diberi kaki agar tidak menempel ke lantai, setinggi 40-50 cm.
Pada pemeliharaan berskala besar diatas 20.000 ekor justru malah dianjurkan hanya memakai lantai beralas litter (bisa dari tongkol jagung giling, serbuk kayu, ataupun sekam padi). Lantai itu dipetak-petak dengan seng bundar membentuk pagar setinggi 75-90 cm, seperti brooder pada ayam pedaging. Diatas litter diberi lembaran koran 5-7 lapis. Tiap m2 diisi dengan 100 ekor puyuh. Brooder diperluas dengan memundurkan pagar seng saat puyuh berumur 15 hari hingga kepadatan nya 50 ekor/m2. Jika alas sudah kotor, lapisan koran paling atas digulung hati-hati sehingga yang tersisa dibawahnya adlah lembaran yang masih bersih. Ruangan kandang sebelumnya harus sudah ditutup dan hanya menyisakan lubang ventilasi secukupnya.
Puyuh muda harus dipelihara didalam brooder agar kondisi tubuhnya kuat dan tumbuh normal sebagaimana jika dipelihara oleh induknya sehingga siap untuk bertelur. Keberhasilann pemeliharaan puyuh petelur dimulai dari fase ini. Jika brooding dilakukan dengan benar, maka kelak produksi telurnya optimal.
Sangkar untuk indukan ini bisa berupa box dari kayu beralas strimin dengan ukuran lubang 5 mm atau 8 mm ataupun kardus (jika puyuh sedikit). Boks kayu dibuat berkonstruksi tungga (peti terbuka atasnya). Boks diberi kaki agar tidak menempel ke lantai, setinggi 40-50 cm.
Pada pemeliharaan berskala besar diatas 20.000 ekor justru malah dianjurkan hanya memakai lantai beralas litter (bisa dari tongkol jagung giling, serbuk kayu, ataupun sekam padi). Lantai itu dipetak-petak dengan seng bundar membentuk pagar setinggi 75-90 cm, seperti brooder pada ayam pedaging. Diatas litter diberi lembaran koran 5-7 lapis. Tiap m2 diisi dengan 100 ekor puyuh. Brooder diperluas dengan memundurkan pagar seng saat puyuh berumur 15 hari hingga kepadatan nya 50 ekor/m2. Jika alas sudah kotor, lapisan koran paling atas digulung hati-hati sehingga yang tersisa dibawahnya adlah lembaran yang masih bersih. Ruangan kandang sebelumnya harus sudah ditutup dan hanya menyisakan lubang ventilasi secukupnya.
Jika kita memilih memakai boks, jumlah boks yang harus
disediakan tergantung berapa jumlah puyuh yang akan dipiara. Yang jelas, pada
umur 1 minggu, tiap 1 m2 bisa diisi 100 ekor DOQ. Jika boks panjang 2 m dan
lebar 1 m, maka untuk memelihara 1000 ekor diperlukan 5 boks. Sedangkan pada
umur 15 hari, luasan yang sama hanya boleh ditempati 50 ekor puyuh. Maka pada
umur ini harus tersedia lagi 5 boks untuk tambahan. Pada usia lebih dari 22
hari sebagian puyuh sudah bisa dipindahkan kekandang petelur, tetapi masih
diberi lampu pemanas.
Agar fungsi brooder sebagai pengganti kasih sayang induk dapat tercapai, maka harus dilengkapi peralatan:
Agar fungsi brooder sebagai pengganti kasih sayang induk dapat tercapai, maka harus dilengkapi peralatan:
1. Pemanas
Untuk menggantikan kehangatan induk, brooder perlu dilengkapi dengan pemanas. Pemanas dapat berupa lampu pijar (bukan neon/SL) 40-60 watt. Jika listrik didaerah anda sering mati, cukup sediakan lampu minyak tanah/teplok besar yang diberi kerangka kuat atau digantung agar tak mudah jatuh. Lebih baik lagi, bisa memakai lampu badai/lampu kapal yang harganya lebih mahal. Setiap 0,75-1 m2 brooder cukup diberi 1 lampu. Jika panjang boks/brooder anda lebih dari 1 m, lebih baik diberi 2 lampu.
Jika memilih brooder sistem litter, pakailah pemanas khusus yang sring digunakan peternak ayam seperti gasolec, tungku batubara, ataupun tungku minyak tanah sistem spray/semprot. Pemanas ini cocok untuk brooder sistem litter karena jangkauan panasnya yang luas.
Untuk menggantikan kehangatan induk, brooder perlu dilengkapi dengan pemanas. Pemanas dapat berupa lampu pijar (bukan neon/SL) 40-60 watt. Jika listrik didaerah anda sering mati, cukup sediakan lampu minyak tanah/teplok besar yang diberi kerangka kuat atau digantung agar tak mudah jatuh. Lebih baik lagi, bisa memakai lampu badai/lampu kapal yang harganya lebih mahal. Setiap 0,75-1 m2 brooder cukup diberi 1 lampu. Jika panjang boks/brooder anda lebih dari 1 m, lebih baik diberi 2 lampu.
Jika memilih brooder sistem litter, pakailah pemanas khusus yang sring digunakan peternak ayam seperti gasolec, tungku batubara, ataupun tungku minyak tanah sistem spray/semprot. Pemanas ini cocok untuk brooder sistem litter karena jangkauan panasnya yang luas.
2. Tempat pakan dan minum.
Tempat pakan minum harus diletakan didalam kandang untuk menghindari terkaman tikus dan kucing saat kepala puyuh menjulur keluar. Tempat pakan bisa saja menggunakan nampan kecil dan tidak terlalu lebar dan bibirnya tidak terlalu tinggi. Atau bisa membuat sendiri dari tripleks berukuran panjang 10 cm, lebar 30 cm dan tingginya 2 cm dan diletakkan dilantai. Untuk menghindari pakan tercecer ataupun tumpah saat puyuh berebutan makan, nampan diberi penutup berupa kawat strimin yang diikat erat dengan nampan. Untuk menyediakan minum bisa menggunakan tempat minum kuthuk ayam yang berukuran kecil.
Tempat pakan minum harus diletakan didalam kandang untuk menghindari terkaman tikus dan kucing saat kepala puyuh menjulur keluar. Tempat pakan bisa saja menggunakan nampan kecil dan tidak terlalu lebar dan bibirnya tidak terlalu tinggi. Atau bisa membuat sendiri dari tripleks berukuran panjang 10 cm, lebar 30 cm dan tingginya 2 cm dan diletakkan dilantai. Untuk menghindari pakan tercecer ataupun tumpah saat puyuh berebutan makan, nampan diberi penutup berupa kawat strimin yang diikat erat dengan nampan. Untuk menyediakan minum bisa menggunakan tempat minum kuthuk ayam yang berukuran kecil.
.
Umur (minggu)
|
Temperature (derajat Celcius)
|
Kelembapan
|
1
|
37-38
|
70%
|
2
|
32-35
|
|
3
|
28-30
|
|
4
|
22-24
|
|
Sumber: Program pemeliharaan puyuh PT. Peksi Jaya
Guna
|
Untuk mengetahui cukup tidaknya panas yang diberikan dengan melihat tingkah laku puyuh. Apabila bergerombol mendekati lampu pemanas berarti panas yang diberikan kurang, sebaliknya bila menjauhi lampu pemanas dan bergerombol didekat dindding berarti kepanasan. Lampu pemanas cukup apabila puyuh tersebar merata dikandang. lampu pemanas diberikan terus-menerus sepanjang hari.
Bagian atas lampu diberi corong penutup (seperti caping) supaya panas lampu tidak keluar. Jika puyuh menunjukkan tanda-tanda kedinginan, maka lampu didekatkan ke lantai brooder. Sebaliknya jika kepanasan maka lampu ditarik keatas, dijauhkan dari lantai brooder hingga puyuh terlihat nyaman kembali.
Dalam hal ini harus jeli dalam melihat perilaku puyuh. Jika pada siang hari setelah puyuh berumur 10 hari dirasa tanpa lampu pun puyuh sudah hangat, maka bisa saja lampu dimatikan. namun, saat puyuh mulai terlihat bergerombol, nyalakan lagi pemanas, jangan sampai terlambat.
Pemberian
air minum untuk puyuh starter
Air harus tersedia setiap saat. Puyuh yang begitu
kecil perlu diperhatikan keselamatanya terutama 2 minggu pertama kehidupanya.
Agar puyuh tidak tenggelam dalam air minum, tempat minum diberi kerikil atau
kelereng yang sudah dicuci bersih. Puyuh dpat minum diantara kerikil-kerikil
tapi tidak tenggelam. Tempat air minum jangan didekatkan lampu pemanas agar
puyuh tidak malas mendekatinya. setelah umur 1 minggu kelereng atau kerikil
bisa diambil.
Puyuh dalam kandang indukan perlu diperhatikan tetap bersih, hangat dan pastikan untuk mengisi pakan dan minum 2 kali sehari. Air minum yang diberikan harus bersih dan tidak tercemar. sebisa mungkin hindari penggunaan air PAM karena mengandung kaporit.
selama beberapa hari mungkin ada puyuh yang mati, apabila kematian tetap berlanjut tambahkan antibiotik misalnya teramisin kedalam air minum selama 3-5 hari sesuai dengan petunjuk pengobatan dilabel obat.
Puyuh dalam kandang indukan perlu diperhatikan tetap bersih, hangat dan pastikan untuk mengisi pakan dan minum 2 kali sehari. Air minum yang diberikan harus bersih dan tidak tercemar. sebisa mungkin hindari penggunaan air PAM karena mengandung kaporit.
selama beberapa hari mungkin ada puyuh yang mati, apabila kematian tetap berlanjut tambahkan antibiotik misalnya teramisin kedalam air minum selama 3-5 hari sesuai dengan petunjuk pengobatan dilabel obat.
Pemberian
vitamin tambahan pada puyuh starter
Vitamin tambahan diberikan karena vitamin yang
terkandung pada pakan hanya mendukung kehidupan puyuh dalam kondisi biasa,
tidak ada gangguan berupa perubahan suasana ataupun perlakukuan. Jika kesulitan
mengenali jenis-jenisnya, toko pakan/obat hewan akan membanttu memilih produk
yang tepat untuk keperluan ini.
Penambahan vitamin pertama pada saat puyuh turun boks dan dipindah ke dalam brooder. Pada umur 1-7 hai, setiap hari (2x sehari) puyuh diberi vitamin khusus untuk DOQ (vitamin Mix, biasanya bermerek dengan akiran 'chicks'). Dosis mengikuti petunjuk pada kemasanya.
Pada umur 8-19 hari, vitamin itu masih diberikan, tetapi hanya 1 x sehari pada pagi saja atau sore saja. Pada umur 25 dan 26 hari, vitamin itu diberikan pada pagi hari. vitamin ini diberikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi penyakit. Ada beberapa jenis vitamin yang didalamnya juga sudah dicampur dengan antibiotik.
Pada umur 20 hari, sehari sebelum vaksinasi ND ke-2, puyuh diberi vitamin mix anti stress. Begitu juga setelah vaksinasi. Pada umur 28 hari vitamin antistres diberikan lagi karena sehari sesudahnya puyuh diberikan vaksin AI pertama. sesaat setelah vaksinasi AI puyuh kembali diberi vitamin anti stress hingga 3 hari sesudahnya.
Vitamin antistress diberikan pada waktu pergantian pakan starter ke pakan layer pada waktu mulai bertelur. sebab pada kondisi awal bertelur ini terjadi perubahan hormonal di tubuh puyuh sehingga dapat memicu stress. Sedikit saja stress akan menjadi pintu masuk penyakit sehingga produksi telur terganggu, dan selanjutnya akan sulit mengejar standar produksi telur.
Penambahan vitamin pertama pada saat puyuh turun boks dan dipindah ke dalam brooder. Pada umur 1-7 hai, setiap hari (2x sehari) puyuh diberi vitamin khusus untuk DOQ (vitamin Mix, biasanya bermerek dengan akiran 'chicks'). Dosis mengikuti petunjuk pada kemasanya.
Pada umur 8-19 hari, vitamin itu masih diberikan, tetapi hanya 1 x sehari pada pagi saja atau sore saja. Pada umur 25 dan 26 hari, vitamin itu diberikan pada pagi hari. vitamin ini diberikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi penyakit. Ada beberapa jenis vitamin yang didalamnya juga sudah dicampur dengan antibiotik.
Pada umur 20 hari, sehari sebelum vaksinasi ND ke-2, puyuh diberi vitamin mix anti stress. Begitu juga setelah vaksinasi. Pada umur 28 hari vitamin antistres diberikan lagi karena sehari sesudahnya puyuh diberikan vaksin AI pertama. sesaat setelah vaksinasi AI puyuh kembali diberi vitamin anti stress hingga 3 hari sesudahnya.
Vitamin antistress diberikan pada waktu pergantian pakan starter ke pakan layer pada waktu mulai bertelur. sebab pada kondisi awal bertelur ini terjadi perubahan hormonal di tubuh puyuh sehingga dapat memicu stress. Sedikit saja stress akan menjadi pintu masuk penyakit sehingga produksi telur terganggu, dan selanjutnya akan sulit mengejar standar produksi telur.
Masa kritis
pemeliharaan puyuh fase awal
Puyuh
mengalami fase kritis pada umur 1-4 hari. Selama itu puyuh harus benar-benar
dipantau karena kondisinya masih lemah, lelah karena transportasi dan kaget
dengan lingkungan baru. Sementara itu ia harus belajar makan-minum untuk
mempertahankan hidupnya. Pada hari 1-2, pakan dan minum hanya diberikan
secukupnya. Jika air minum kebanyakan, maka banyak DOQ yang basah bermain air
hingga kedinginan dan akhirnya mati.Pada masa ini yang betul-betul harus diperhatikan adalah pemanasan jangan sampai kurang karena menyebabkan mati kedinginan. namun juga tidak boleh terlalu panas karena akan menimbulkan kepanikan dan stress hingga puyuh terinjak-injak dan mati. Selain itu banyak juga kematian disebabkan karena terjepit tempatpakan dan minum.
Pada hari ke 3, air minum dan pakan diberikan penuh, dan alas koran mulai digulung karena sudah kotor. Gulung dengan hati-hati agar puyuh tidak stress.
Mulai hari-hari selanjutnya, jika alas kotor mulai digulung. Pada hari ke 6, separuh alas sudah mulai dibuka hingga nampak alas striminya agar puyuh belajar berjalan diatas strimin. Pada hari ke-10, alas sudah boleh dibuka seluruhnya.